Rabu, Juli 14

Politisi Nasdem Minta APH Usut Tuntas, Oknum Pencatut Nama Pimpinan Daerah, Soal Suplai Buku Dan ATK di Sekolah



Tanggamus, www.lampungheadlines.com - Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Tanggamus Febrio Martha Mustafa, cukup menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab, dengan cara mencatut nama dari pimpinan daerah demi meraih keuntungan secara pribadi, dan dapat berbenturan dengan hukum pidana. Rabu, 14/07/2021.


Ini di sampaikan langsung oleh Febrio Marta Mustafa dalam menanggapi sejumlah pemberitaan yang beredar, dimana para kepala sekolah (Kepsek) di Bumi Begawi Jejama ini, merasa ketakutan dengan oknum berinisial R yang merupakan penyuplai buku-buku serta alat tulis lainnya di sekolah se-kabupaten Tanggamus.


" Saya minta agar penegak hukum yang berwenang harus  mengawal tuntas peristiwa ini, apabila ada oknum-oknum yang menggunakan nama pimpinan daerah, apalagi oknum R ini di duga telah menjual nama Wakil Bupati Tanggamus, sebab bila pihak sekolah menolak maka ancamannya adalah dicopot dari jabatannya. Saya minta ini di usut tuntas, jangan sampai terjadi lagi dikemudian hari,"Tegas politisi dari Partai Nasdem ini.


Kemudian, ia pun turut juga menghimbau kepada masyarakat luas, supaya ikut serta melaporkan apabila menemui hal-hal serupa yang terjadi di bawah, karena perihal seperti ini bisa merusak citra nama yang telah di catutnya, sebab dapat mengganggu roda Pemerintahan dan Pembangunan di daerah, dan bisa menimbulkan kegaduhan serta keamanan menjadi tidak kondusif.


" Masyarakat supaya berani melaporkannya ke pihak berwajib, karena pimpinan daerah kita, bukanlah orang  yang arogan serta hanya mencari keuntungan pribadi,"Pungkas Febrio.


Di pemberitaan sebelumnya, sejumlah sekolah ketakutan dan merasa resah atas ulah yang dilakukan oleh oknum penyuplai buku dan ATK ke pihak sekolah selama ini. Para Kepsek tidak bisa berkutik, karena kalau menolak diancam dicopot dari jabatannya."Dari sekian persen Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ada pengadaan buku dan ATK. Nah, kami  sebagai kepsek diancam oleh orang penting tersebut pengadaannya harus dari oknum itu,"katanya. 


Menurut sumber ini, isi dan kualitas buku yang disuplai tidak sesuai dengan mekanisme yang ada, begitu juga dengan ATK lainnya seperti spidol dan tinta printer. Sumber ini mengaku praktik pengondisian itu sudah berjalan dua tahun terakhir. Dan selama itu para kepala sekolah hanya bisa terdiam mengikuti arahan dari R. "Selaku pengorder buku dan ATK di lapangan, setiap R datang ke sekolahan ia selalu menjual atau mengatasnamakan orang penting tersebut,"Ungkapnya.


Sementara itu mengutip dari media online Harianmomentum.com, Wakil Bupati Tanggamus Hi. AM Syafi'i mengatakan, banyak cara orang lain mencatut namanya. “Saya belum bisa jawab untuk persoalan ini sebab banyak cara orang usaha mengatasnamakan orang lain seperti yang terjadi saat ini,” tegas Syafi’i.(Ris/Rudi)


SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

0 Comments: