Tampilkan postingan dengan label Lampung tengah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lampung tengah. Tampilkan semua postingan

Senin, Desember 13

Jalin Silaturahmi, Ketua Caretaker DPW PETANESIA Lampung Iqbal Putra Panglima, ST., MT Berkunjung Ke Ponpes Darussaadah.

Jalin Silaturahmi, Ketua Caretaker DPW PETANESIA Lampung Iqbal Putra Panglima, ST., MT Berkunjung Ke Ponpes Darussaadah.

Lampung Tengah- Ketua Caretaker DPW PETANESIA Provinsi Lampung Iqbal Putra Panglima, ST., MT beserta jajaran bersilaturahmi ke Pondok Pesantren (Ponpes) Darrussadah beralamat di Seputih Jaya Kec. Gunung sugih Kab. Lampung Tengah. Rombongan diterima langsung oleh Putra KH Muhsin Abdillah, H Hisyamudin selaku pemilik Pondok Pesantren Darrussadah, Minggu, 12 Desember 2021.


Ketua Caretaker DPW PETANESIA Provinsi Lampung, Iqbal Putra Panglima, ST., MT saat diwawancarai oleh awak media menuturkan, kegiatan ini dalam rangka menjalankan mandat dan amanah dari DPP PETANESIA untuk menjalin komunikasi, silaturahmi ke tokoh-tokoh Agama, Pemuda, dan pihak-pihak terkait. Yang paling utama kami menyampaikan salam dari Ketua Umum dan pendiri PETANESIA Maulana Habib Luthfi bin Yahya kepada, KH Muhsin Abdillah, dan putranya H Hisyamudin, semoga selalu diberikan kemudahan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, tutur Iqbal.


Pada kesempatan itu, Ketua Caretaker DPW PETANESIA Lampung Iqbal Putra Panglima, ST., MT memaparkan bahwa PETANESIA adalah Organisasi Sosial Kemasyarakatan, Nasionalis dan Kebangsaan yang digagas dan didirikan Maulana Habib Luthfi Bin Yahya dengan wadah Ormas Kebangsaan.

NKRI harus kita jaga dengan menanamkan rasa Cinta Tanah Air Indonesia, memperdalam wawasan kebangsaan dan rasa Nasionalisme kepada semua generasi penerus, jangan pernah bosan untuk mensosialisasikan Ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan ini, terangnya.


Pada kesempatan yang sama, H. Hisyamudin yang lebih akrab disapa Gus Hisyam menyambut baik dan siap bergabung serta membangun Ormas PETANESIA Provinsi Lampung, Gus Hisyam berharap, agar PETANESIA Lampung mampu berkontribusi dalam menyukseskan pelaksanaan Mukhtamar NU ke 34 yang akan dilaksanakan di Lampung, khususnya di Ponpes Darrussadah sebagai tuan rumah.


Ini implementasi dari harapan pendiri PETANESIA Maulana habib Luthfi bin Yahya, harapan kita semua, agar PETANESIA menjadi wadah berkumpulnya Seluruh elemen masyarakat dari berbagai profesi yang cinta terhadap tanah air Indonesia, tutupnya (*) 

Selasa, Oktober 12

Jajaran Polda Lampung Silahturahmi Ke Ormas di Lampung Tengah

Jajaran Polda Lampung Silahturahmi Ke Ormas di Lampung Tengah

Lampung Tengah, www.lampungheadlines.com - Jajaran anggota Kepolisian Polda Lampung, melakukan silaturahmi dan memberikan pemahaman hukum terhadap organisasi masyarakat (Ormas) Paguyuban Masyarakat Bersatu (Pambers) dan Tokoh masyarakat (Tomas) di sejumlah serta Kecamatan yang ada di Kabupaten Lampung Tengah.


Hal tersebut di lakukan guna meningkatkan tali silaturahmi kepada masyarakat yang ada di Kabupaten setempat. Kegiatan yang kerap di sebut Anjang sana ini akan terus dilakukan oleh jajaran Polda Lampung kepada Ormas dan para tokoh-tokoh masyarakat yang ad Adi kabupaten beguai jejamo waway.


Dalam kesempatan ini, jajaran Polda Lampung melakoni pertemuan dengan ormas Pambers yang ada di Kampung Jaya Sakti Kecamatan Bekri Kabupaten Lampung Tengah.


Dengan adanya pertemuan tersebut, diharapkan dapat lebih menjalin tali silaturahmi antara aparat kemanan dengan ormas dan tokoh agama serta masyarakat. Kegiatan semacam ini, bakal terus dilakukan secara terus menerus dari kampung ke kampung atau pekon yang ada di wilayah hukum Polda Lampung.


Dari peran aktif para tokoh agama serta masyarakat yang ada di Lampung Tengah dan sekitarnya, di harapkan dapat menjaga situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif. Selain itu, ketika ada informasi yang mencurigakan dapat segera berkoordinasi dengan aparat kemanan, terdekat. Kepda masyarakat di himbau jangan mengambil langkah sendiri.


Dalam kesempatan ini, jajaran Polda Lampung bersama masyarakat juga melakukan diskusi dan tanya jawab seputar keamanan serta menerima input dari masyrakat setempat demi terciptanya rasa aman di tiap wilayah.


Saran dan masukan yang di terima oleh Polda Lampung akan di tindak lanjuti dan diteruskan kepada pimpinan guna menentukan langkah yang bakal di ambil guna memberikan rasa aman kepada masyarakat.


Dimiyati, Selaku Ketua Umum Pambers Provinsi Lampung mengucapkan terimaksih atas kunjungan yang dilakukan oleh Polda Lampung. Jajaran dari ormas pambes menyatakan siap untuk berkoordinasi dengan kepolisian guna berpartisipasi dalam mewujudkan situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif.


“Kami, Pamber siap berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mewujudkan, Lampung aman, nyaman dan damai,” ujar Dimiyati berserta anggota Pambers yang ada di Kampung Jaya Sakti.


Pihaknya juga menyampaikan bahwa, Ormas Pambers yang sudah memiliki Pengurus di masing – masing Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung, siap bersinergi bersama pihak Kepolisian Daerah Lampung dalam rangka menciptakan situasi yang aman dan damai dalam gelaran Pilkades serentak di 10  kabupaten di wilayah Provinsi Lampung yang saat ini proses tahapannya masih berlangsung, dan pemungutan suaranya akan dilaksanakan pada tanggal 01 November 2021 mendatang. (Red)

Jumat, Maret 5

Ika Pundiyana, S.Pd., Dedikasinya Terhadap Dunia Pendidikan dengan Fun Learning & Literasi Keluarga

Ika Pundiyana, S.Pd., Dedikasinya Terhadap Dunia Pendidikan dengan Fun Learning & Literasi Keluarga

Keterangan foto: Ika Pundiyana, S.Pd., guru asal SD Negeri Gunung Agung, Kec. Nunyai, Kab. Lampung Tengah, Prov. Lampung. (sumber: Rofai)

Lampung Tengah, www.lampungheadlines.com - Peran orang tua menjadi salah satu faktor dalam pengawasan pembelajaran secara daring (dalam jaringan) supaya anak tidak cenderung beraktifitas diluar pembelajaran.

Ika Pundiyana, S.Pd., guru asal SD Negeri Gunung Agung, Kecamatan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung temukan terobosan metode Pembelajaran yang disusun dalam sebuah karya ilmiahnya.
Berikut karya ilmiah Ika Pundiyana, S.Pd., yang berhasil disusunnya :

KARYA ILMIAH
PENERAPAN MODEL FUN LEARNING DAN LITERASI KELUARGA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SELAMA PEMBELAJARAN DARING DI MASA PANDEMIC COVID- 19.

DISUSUN OLEH
IKA PUNDIYANA, S.Pd.,
SD GURU SDN 1 GUNUNG AGUNG
KECAMATAN TERUSAN NUNYAI, KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
PROVINSI LAMPUNG

DIBUAT SEBAGAI BENTUK DEDIKASI DAN PERHATIAN PADA DUNIA PENDIDIKAN

Deskripsi Karya Ilmiah :

Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang hampir tiga tahun ini menjadi pandemic global di seluruh dunia. Walaupun lebih banyak menyerang  lansia, virus ini sebenarnya bisa juga menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa. Virus corona ini bisa menyebabkan ganguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.

Negara Indonesia sendiri termasuk salah satu negara yang terkena dampak pandemic covid-19 dari sekian banyak Negara yang ada di dunia. Pemerintah Indonesia telah banyak mengeluarkan kebijakan terkait pencegahan penyebaran Covid 19 yang berdampak pada kondisi internal dan eksternal wilayah pemerintahan Indonesia.

Salah satu keputusan pemerintah yang memberi dampak luas adalah kebijakan pada bidang pendidikan. Pelaksanaan sistem pendidikan berubah dari sistem tatap muka menjadi sistem dalam jaringan (daring). Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet (pembelajaran tatap maya). 

Pembelajaran daring tidaklah mudah untuk dilakukan, baik bagi sekolah, guru, peserta didik dan wali murid. Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun siswa berada di rumah, Guru harus berkreasi dan berinovasi menerapkan program-program kegiatan yang mendukung terlaksananya pembelajaran daring dengan membuat materi pembelajaran yang menarik dengan model, metode, strategi, dan media yang tepat mengikuti perkembangan teknologi sehingga siswa mudah untuk memahami materi yang disampaikan pada kegiatan belajar mengajar dalam jaringan agar tetap memiliki keterikatan emosional antara guru dan siswa, dengan tetap bisa menghadirkan sosok guru meskipun pembelajaran dilakukan dengan jarak jauh/ via online.

Berdasarkan hasil survey UNESCO tahun 2016 indonesia dikategorikan sebagai Negara yang tingkat minat bacanya rendah dengan persentase 0,001% yang artinya 1000 warga Negara Indonesia hanya 1 orang yang memiliki minat baca Selain itu Indonesia menepati urutan ke dua terbawah dari 61 negara yang di survey. Uraian di atas dapat menggambarkan bahwa minat membaca masyarakat Indonesia dikatakan rendah. Hal ini juga mulai dirasakan dilingkungan sekolah. Peserta didik mulai menunjukkan kurangnya minat membaca. Rendahnya aktivitas membaca peserta didik terlebih pada saat pembelajaran dalam jaringan (daring) dapat dibuktikan dengan menurunnya minat baca peserta didik pada pembelajaran daring, peserta didik cenderung bosan dan bermalas – malasan saat guru memberi tugas untuk membaca, karena budaya membaca belum bisa dimiliki siswa, Jika minat membaca rendah, maka akan mempengaruhi kegiatan belajar siswa di keterampilan menulis, berhitung, dan berbicara. Terlebih di masa pandemic covid 19 seperti ini, dengan pembelajaran dilakukan secara dalam jaringan(daring), membuat minat baca siswa semakin menurun dan nilai sebagian besar peserta didik di bawah KKM pada saat evaluasi karena siswa menjadi kurang teliti dalam mengerjakan soal- soal evaluasi.

Uraian di atas adalah hal yang melatar belakangi Saya sebagai guru untuk menulis karya ilmiah yang mengangkat judul tentang Penerapan model fun learning dan literasi keluarga untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa selama pembelajaran daring di masa pandemic covid- 19.

Fun learning adalah sebuah kegiatan pembelajaran yang bersifat menyenangkan. Disebut menyenangkan karena dalam metode ini para anak tidak hanya disuguhi materi-materi dalam pelajaran, namun juga diiringi dengan permainan. Pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar, metode ini bertujuan untuk mendidik anak dengan cara bermain dan belajar agar mereka tidak cepat merasa bosan ketika pembelajaran sedang berlangsung dan mampu mempengaruhi anak untuk lebih atentif dan mau terlibat dalam proses pembelajaran. Dengan memberikan bacaan yang menarik baik dari segi cerita maupun penampakan gambar yang berwarna sehingga siswa lebih memiliki ketertarikan untuk belajar dengan bimbingan orang tua sebagai perantara/ penyambung materi yang diberikan oleh guru. Orang tua bisa meningkatkan tingkat kreativitas mereka untuk membimbing sang anak, selain itu metode ini memberikan waktu untuk orang tua dan anak melakukan sebuah kegiatan bersama-sama.
Sebagaimana dijelaskan diatas, ada beberapa saran untuk membangun model fun learning, antara lain :

1. Lewat Kegiatan bercerita(Story Telling)  yaitu melatih kemampuan komunikasi siswa kepada orang lain. Siswa juga Terlatih untuk berpikir kreatif ketika tepat memilih tema yang disukainya, serta bisa menjadi pendengar yang baik ketika ada seorang teman sedang bergantian untuk bercerita.

2. Permainan Menarik dan Kreatif, dalam permainan ini sekolah bukanlah satu-satunya tempat untuk belajar. Pada saat siswa berada di rumah, maka yang berperan menjadi guru adalah orang tua siswa. Orang tua dianjurkan dapat menciptakan suasana belajar yang dapat membuat siswa semangat untuk menemukan sesuatu yang baru dengan cara sederhana, dengan itu proses belajar menjadi waktu yang sangat menyenangkan.

3. Perbanyak Interaksi dengan Memancing Pendapat Siswa, cara ini bukan hanya dapat melatih siswa untuk belajar mendengarkan tapi berani berbicara dan terbuka dengan berbagai pendapat yang ada di memorinya.

4. Permainan Edukasi, permainan ini merangsang perkembangan sosial, emosi dan fisik anak. Permainan edukasi bisa mengembangkan sikap produktif sehingga permainan bisa tersimpan dalam memori siswa. Dengan begitu siswa bisa berinovasi dan menciptakan suatu hal baru, yang di dalamnya sebenarnya merupakan metode pembelajaran yang menarik bagi siswa.

5. Menggunakan Teknologi, dengan perkembangan teknologi saat ini, sebagai metode pembelajaran, maka di sinilah banyak peluang bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan, mengeksplorasi, serta komunikasi kepada orang lain. Dengan syarat Orang tua harus selalu berusaha mendampingi siswa saat menggunakan teknologi seperti gadget yang marak di masa pandemi saat ini.

Terdapat banyak kelebihan menggunakan model fun learning dan literasi keluarga dalam pembelajaran daring, antara lain sebagai berikut :

1. Bagi peserta didik

Dapat menumbuhkan budaya baca siswa. Dalam hal ini siswa dibimbing untuk gemar dan suka dengan kegiatan membaca, serta siswa dapat merasakan manfaat membaca dalam kehidupan sehari-hari dengan bacaan yang menarik baik dari segi cerita maupun gambar- gambar yang berwarna dan bervariasi..

2. Bagi orang tua

Dapat menumbuhkan budaya belajar yang baik dan efektif. Orang tua dapat mengetahui perkembangan proses belajar siswa, dan siswa dapat merasakan proses belajar yang bermakna karena ada peran serta orang tua di dalamnya(menumbuhkan kekompakan antara orang tua dan anak)

3. Bagi Guru

Dapat menjadi salah satu cara pencapaian guru  dalam meningkatkan minat baca siswa, sehingga siswa akan lebih gemar membaca dan diharapkan dapat menunjang nilai siswa  pada pembelajaran daring.
Bagi sekolah

4. Dapat menjadi salah satu cara pencapaian visi misi organisasi UPTD Satuan Pendidikan SDN 1 Gunung Agung yaitu “Menumbuhkan lingkungan sekolah yang kondusif bagi terbentuknya generasi muda yang shaleh, cerdas dan kreatif”.

Penggunaan model fun learning dan literasi keluarga dinilai sangat sesuai untuk dilakukan sebagai upaya meningkatkan minat baca siswa dengan permainan yang dapat membuat siswa tertarik dan menunjukkan keterampilan yang kreatif, melakukan permainan edukasi di rumah dengan cara apa saja, memperbanyak interaksi dengan memancing pendapat siswa untuk menjadikan bekal mereka untuk berinteraksi kepada orang lain seperti guru, teman, dan masyarakat di sekeliling siswa. Sehingga dapat menjaga kualitas pembelajaran dalam jaringan di masa pandemi covid-19. Hal ini terbukti  setelah model fun learning dan literasi keluarga ini digunakan dalam pemberian materi dan soal latihan jarak jauh dapat meningkatkan minat, aktivitas dan hasil belajar siswa selama pembelajaran daring dilakukan. Siswa lebih bersemangat dan lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru.

Dengan  karya ilmiah  model  fun learning dan literasi keluarga diharapkan dapat menjadi motivasi dan pendukung pembelajaran bagi guru-guru dalam melaksanakan pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19.

Ika Pundiyana, S.Pd., berharap karya ilmiahnya ini dapat menjadi sumbangsih dalam dunia pendidikan sebagai bentuk dedikasi, perhatian, dan kecintaan terhadap dunia Pendidikan di Indonesia. (Mr)

Sabtu, Februari 20

Karya Ilmiah Dewi Lestari, S.Pd., Sebagai Bentuk Dedikasi pada Dunia Pendidikan

Karya Ilmiah Dewi Lestari, S.Pd., Sebagai Bentuk Dedikasi pada Dunia Pendidikan

Keterangan foto: Dewi Lestari, S.Pd., penyusun karya ilmiah PENGUATAN KARAKTER PESERTA DIDIK MELALUI POHON SAKURA (SYARAT KECAKAPAN UMUM PRAMUKA). (sumber: Rofai)

Lampung Tengah, www.lampungheadlines.com - Penguatan karakter sejak dini dalam pendidikan menjadi faktor terpenting untuk melahirkan penerus bangsa yang bertanggungjawab, berbudi luhur serta mempunyai sikap yang baik dalam diri.

Hal tersebut yang melatarbelakangi seorang guru disalah satu Sekolah Dasar (SD) di Lampung, Dirinya bernama Dewi Lestari, S.Pd., yang mengajar di SD Negeri 2 Gunung Madu, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, menulis sebuah karya ilmiah yang didasari dari pengalamannya selama menjadi pengajar peserta didik di Sekolah tersebut.

Bu Dewi panggilan akrab anak didiknya, menyusun sebuah metode Penguatan Karakter Peserta Didik melalui Pohon Sakura (Syarat Kecakapan Umum Pramuka) supaya memiliki peranan penting dalam membina peserta didik.
Berikut karya Ilmiah dari Ibu Dewi Lestari, S.Pd., :

PENGUATAN KARAKTER PESERTA DIDIK MELALUI
POHON SAKURA (SYARAT KECAKAPAN UMUM PRAMUKA)

Di susun oleh:
Dewi Lestari, S.Pd.

Pengertian Pohon Sakura adalah: Pohon merupakan filosofi dari kemampuan atau kompetensi peserta didik dalam pencapaian Syarat Kecakapan Umum. Sakura adalah singkatan dari Syarat Kecakapan Umum Pramuka. Jadi Pohon Sakura adalah metode pembina untuk memotivasi peserta didik dalam pencapaian syarat kecakapan umum Pramuka mempunyai peranan penting dalam pembina Peserta Didik agar mereka siap menghadapi kehidupan yang sebenarnya setelah dewasa nanti dan mampu menjadi penerus bangsa yang bertanggungjawab, berbudi luhur serta mempunyai sikap kepemimpinan dalam dirinya.

Karakter tanggung jawab memegang peran penting karena karakter tanggung jawab merupakan karakter dasar yang harus ditanamkan sejak dini dalam diri Peserta Didik  supaya Peserta Didik  mampu melakukan tugas dan kewajibannya sesuai aturan.

Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah diawasi oleh Kepala Sekolah juga dan dikelola oleh pembina pramuka, berharap pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka dapat sesuai rencana kegiatan. Untuk latihan rutin, pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dilakukan di lingkungan sekolah.

Melihat kondisi Peserta Didik  yang sangat jarang akan rasa tanggung jawab. Untuk menunjang proses pembentukan karakter tanggung jawab memang sangat efektif dilakukan dalam kegiatan pramuka. Semua kegiatan kepramukaan harus menunjung nilai-nilai karakter Peserta Didik .

Ada beberapa cara yang bisa digunakan sebagai solusi untuk pembentukan serta meningkatkan karakter anak di sekolah salah satunya melalui media Pohon Sakura dalam Pengujian dan Pencapaian SKU.

Pohon Sakura merupakan salah satu alat yang digunakan untuk pembina . Penggunaan Pohon Sakura ini dikemas dengan menarik diharapkan dapat membentuk dan meningkatkan karakter anak di sekolah.

Penggunaan Pohon Sakura dirancang untuk meningkatkan motivasi peserta didik yang akan berdampak pada penguatan Karakter Peserta didik untuk menjadi pribadi yang berkualitas. Penggunaan Pohon Sakura ini sangat efektif dan efisien diterapkan dalam kegiatan Pengujian dan Pencapaian SKU karena siswa akan tertarik pada media yang ada dan berusaha dan termotivasi untuk membuat Pohon Sakura tersebut terlihat rindang, karena bagi peserta didik yang dinyatakan lulus pengujian pada poin poin tertentu dan telah menyelesaikan SKU, diberikan penghargaan berupa daun dan bunga sakura sesuai bidang SKU yang diujikan, Peserta didik menempelkan daun sakura pada pohon sakura yang telah disediakan sesuai dengan  nama yang tertera pada pohon sakura. Semakin banyak peserta yang lulus Ujian SKU maka pohon sakura akan semakin rindang dan indah, Bagi peserta didik yang telah menyelesaikan SKU pada tingkatan tertentu  maka akan dilanjutkan ke Pohon Sakura pada tingkatan yang lebih tinggi.

Berikut ini adalah beberapa metode, media dan alat peraga yang telah digunakan pada penelitian ini, dalam upaya penggunaan Pohon Sakura yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi peserta didik, adalah sebagai berikut:

1. Buku SKU, merupakan buku Sayarat Kecakapan Umum yang wajib dimiliki oleh setiap anggota peramuka sebagai prasyarat untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Umum. Media ini digunakan untuk melihat pencapaian tingkatan peserta didik. Dengan demikian, peserta didik merasa bertanggung jawab terhadap belajar mereka.

2. Pohon Sakura, merupakan media dimana peserta didik melakukan Ujian SKU  dan diberi daun dan bunga sakura sesuai dengan soal pengujian pada point point tertentu dan di nyatakan Lulus. Peserta didik akan semakin termotivasi ketika melihat Pohon Sakura milik temannya lebih rindang, hal itu akan memacu semangat peserta didik untuk mengikuti pengujian pada point-point berikutnya.

3. Pembuatan Hasta Karya, Kegiatan ini adalah aplikasi dari pengujian SKU penggalang ramu nomor 21 yaitu, mengenal dan memilah sampah. Sampah yang bisa didaur ulang dimanfaatkan untuk membuat hasta karya (llife skill) contohnya pemanfaatan barang bekas, dan bahan alam. Tindak lanjut dari SKU nomor 21 adalah pengujian SKK bidang keterampilan dan tehnik pembangunan jika telah mencapai tingkatannya. Untuk tindak lanjut jangka panjang hasta karya ini juga di ujikan dalam pencapaian pramuka garuda.  Selain itu keterampilan hasta karya dapat menjadi life skill anggota pramuka.

4. Eksperimen (Memanfaatkan Lingkungan Alam Sekitar).  Di sekitar sekolah terdapat halaman yang luas dan banyak tumbuhan mangga yang rindang, , kondisi ini menguntungkan karena dapat mendukung pengembangan potensi dan bakat peserta didik agarberkembang secara optimal karena siswa dapat memafaatkan lingkungan Alam sekitar untuk pencapaian pada point-point tertentu pada SKU.

5. Sarapan Soal. Kegiatan ini dilakukan dengan memberi tes uji pada peserta didik pada akhir pembelajaran, dan akan disetorkan pada saat jam ke 0 pada pembelajaran berikutnya.Jenis soal yang diberikan dapatdibuat dengan cara bermacam-macam antara lain dengan, soal esay atau uraian. Dari kegiatan ini peserta didik mempunyai kemampuan lebih dalam menjelaskan jawaban soal yang di berikan.

Penerapan penggunaan Pohon Sakura sangat sesuai untuk kegiatan ekstrakurikuler pramuka, karena memotivasi siswa untuk melakukan Ujian SKU.
Kegiatan dengan Pohon Sakura dapat dikembangkan untuk yang lebih luas lagi dalam bentuk yang bervariasi dan berkelanjutan. Program Pohon Sakura telah dilaksanakan melalui sharing para pembina pramuka untuk diskusi bagaimana menyikapi peserta didik yang merasa bosan dan monoton dalam kegiatan Pramuka di Sekolah.

Hasil karya ilmiah tersebut diharapkan menjadi pendukung bagi guru-guru dalam membina peserta didik dan sebagai bentuk dedikasinya pada dunia pendidikan. (Mr)

Senin, Februari 15

Karya Ilmiah Mutiara, S.Pd., Tunjang Mobilitas Penggunaan Gadget pada Anak Didik

Karya Ilmiah Mutiara, S.Pd., Tunjang Mobilitas Penggunaan Gadget pada Anak Didik

Keterangan foto: Ibu Mutiara, S.Pd., seorang tenaga pendidik di SD Negeri Gunung Madu, Kecamatan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung. (sumber: Rofai)

Lampung Tengah, www.lampungheadlines.com - Mobilitas dalam penggunaan Gawai atau Gadget pada tingkat anak-anak didik yang aktifitasnya diluar pembelajaran cenderung berdampak buruk dan cukup mengkhawatirkan terlebih bila tanpa adanya pengawasan dari orang tua.

Ditengah-tengah Pandemi yang masih terjadi di Indonesia, dibutuhkan upaya yang signifikan guna menunjang pembelajaran berbasis android, hal tersebut disadari oleh seorang guru dari SD Negeri 1 Gunung Madu, Kecamatan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah Provinsi Lampung yakni Ibu Mutiara, S.Pd., dan mendasari beliau menemukan metode pembelajaran kekinian hingga tersusun sebuah karya ilmiah hasil pengalamannya selama menjadi tenaga pendidik.
Berikut karya ilmiahnya:

PENGGUNAAN MEDIA SLIDE POWER POINT INTERAKTIF BERBASIS ANDROID UNTUK MENINGKATKAN MINAT, AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SELAMA PEMBELAJARAN DARING DI ERA COVID-19

DISUSUN OLEH
MUTIARA, S.Pd
GURU SDN 1 GUNUNG MADU
KECAMATAN TERUSAN NUNYAI, KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
PROVINSI LAMPUNG

DIBUAT SEBAGAI BENTUK DEDIKASI DAN PERHATIAN PADA DUNIA PENDIDIKAN

Deskripsi Karya Ilmiah:

Pandemi Covid-19 adalah wabah global yang mendunia. Hampir semua negara di dunia mengalami wabah yang mematikan ini, salah satunya adalah negara kita Indonesia.

Pandemi Covid-19 berdampak pada banyak sektor kehidupan, termasuk sektor pendidikan. Generasi muda penerus bangsa terpaksa kehilangan hak untuk mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah-sekolah atau lembaga pendidikan lainnya. Pelaksanaan sistem pendidikan berubah dari sistem tatap muka menjadi sistem dalam jaringan (daring). Pembelajaran daring tidaklah mudah untuk dilakukan, baik bagi sekolah, guru, peserta didik dan wali murid. Sekolah harus berinovasi menerapkan program-program yang mendukung terlaksananya pembelajaran daring. Guru harus bisa berkreasi membuat kegiatan belajar mengajar dalam jaringan agar tetap bermakna, tetap bisa menghadirkan sosok guru meskipun dari jarak jauh serta, membuat siswa mudah untuk mengerti materi yang disampaikan dengan model, metode, strategi, dan media yang tepat mengikuti perkembangan teknologi.

Selama pembelajaran daring dilakukan, peserta didik lebih banyak beraktivitas menggunakan gawai/gadget masing-masing. Jika pembelajaran yang diberikan guru bersifat monoton dan membosankan, maka muncul peluang peserta didik beralih menggunakan gawai/gadgetnya untuk aktivitas-aktivitas diluar pembelajaran, seperti mengakses game online, bermain media sosial, bahkan kemungkinan terburuk berpotensi mengakses fitur-fitur pornografi. Selain itu, tidak semua peserta didik berasal dari keluarga yang keadaan ekonominya baik.

Sehingga sebagian siswa terpaksa tidak selalu dapat mengikuti kegiatan zoom meeting atau kegiatan berbasis internet lainnya karena alasan tidak memiliki kuota internet. Hal ini berdampak kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan kurang bersemangat, siswa kurang berminat dalam mengikuti kegiatan belajar daring, dan nilai sebagian besar peserta didik di bawah KKM pada saat evaluasi. Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut maka kualitas pendidikan di Indonesia dapat terancam.

Uraian di atas adalah hal yang melatar belakangi Saya sebagai guru untuk menulis karya ilmiah yang mengangkat judul tentang media slide power point interaktif berbasis android untuk meningkatkan minat, aktivitas, dan hasil belajar siswa selama pembelajaran daring di era covid-19.

Media slide power point interaktif berbasis android adalah salah satu software yang dirancang untuk menampilkan persentasi berupa multimedia yang menarik, mudah dalam pembuatan dan penggunaan. Informasi atau materi yang disampaikan melalui media slide power point interaktif akan dibuat dan diprogram sehingga anak lebih tertarik untuk belajar. Di dalam slide power point interaktif materi disajikan dengan gambar dan animasi yang menarik serta latihan soal-soal yang menguji pemahaman mereka terhadap materi tetapi dalam bentuk permainan, kemudian terdapat fungsi hyperlink yang dapat menghubungkan slide satu dengan slide lainnya, sehingga anak-anak akan belajar seolah-olah sedang bermain game atau berpetualang menggunakan gawai atau gagdet mereka masing-masing.

Terdapat banyak Kelebihan menggunakan media slide power point interaktif berbasis android dalam pembelajaran daring, antara lain sebagai berikut:

1. Guru atau pengajar dapat menulis dengan bentuk kreasi apa saja yang dianggap menarik.

2. Memiliki variasi teknis penyajian yang menarik dan beragam sehingga menghilangkan kesan pembelajaran daring yang monoton dan membosankan.

3. Slide power point interaktif dapat diisi dengan kombinasi warna yang menarik, gambar, animasi (gambar bergerak), vidio bahkan permainan sesuai kebutuhan.

4. Slide power point interaktif dapat diisi musik pengiring, atau rekaman suara guru untuk menjelaskan materi, sehingga guru seolah-olah hadir untuk siswa, hal ini sebagai salah satu fungsi media pembelajaran yang baik yaitu dapat mengatasi keterbatasan ruang.

5. Bisa disimpan dan digunakan kembali kapan saja, tidak harus menggunakan kuota internet setiap kali membuka.

Penggunaan media slide power point interaktif berbasis android dinilai sangat sesuai untuk dilakukan sebagai upaya menjaga kualitas pembelajaran dalam jaringan di era pandemi covid-19. Hal ini terbukti dapat setelah media ini digunakan dalam pemberian materi dan soal latihan jarak jauh dapat meningkatkan minat, aktivitas dan hasil belajar siswa selama pembelajaran daring dilakukan. Anak lebih bersemangat dan lebih mudah dalam memahami materi. Aktivitas belajar yang aktif mulai muncul. Anak lebih enjoy dalam mengerjakan soal latihan, karena mereka merasa bermain game bukan mengerjakan soal evaluasi saja. Animasi-animasi yang muncul pada saat mereka menjawab soal benar dan salah membuat mereka senang dan merasa terhibur. Semua itu adalah sedikit bukti bahwa tidak selalu pembelajaran daring itu membosankan. Kita dapat membuat pembelajaran daring lebih bermakna dengan menggunakan strategi, model, metode, dan media pembelajaran yang tepat.

Hasil karya ilmiah ini diharapkan menjadi motivasi dan pendukung bagi guru-guru dalam melaksanakan pembelajaran daring di era pandemi covid-19 dan sebagai bentuk dedikasi, perhatian, dan kecintaan pada dunia pendidikan. (Mr)