Jumat, Maret 5

Ika Pundiyana, S.Pd., Dedikasinya Terhadap Dunia Pendidikan dengan Fun Learning & Literasi Keluarga

Keterangan foto: Ika Pundiyana, S.Pd., guru asal SD Negeri Gunung Agung, Kec. Nunyai, Kab. Lampung Tengah, Prov. Lampung. (sumber: Rofai)

Lampung Tengah, www.lampungheadlines.com - Peran orang tua menjadi salah satu faktor dalam pengawasan pembelajaran secara daring (dalam jaringan) supaya anak tidak cenderung beraktifitas diluar pembelajaran.

Ika Pundiyana, S.Pd., guru asal SD Negeri Gunung Agung, Kecamatan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung temukan terobosan metode Pembelajaran yang disusun dalam sebuah karya ilmiahnya.
Berikut karya ilmiah Ika Pundiyana, S.Pd., yang berhasil disusunnya :

KARYA ILMIAH
PENERAPAN MODEL FUN LEARNING DAN LITERASI KELUARGA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SELAMA PEMBELAJARAN DARING DI MASA PANDEMIC COVID- 19.

DISUSUN OLEH
IKA PUNDIYANA, S.Pd.,
SD GURU SDN 1 GUNUNG AGUNG
KECAMATAN TERUSAN NUNYAI, KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
PROVINSI LAMPUNG

DIBUAT SEBAGAI BENTUK DEDIKASI DAN PERHATIAN PADA DUNIA PENDIDIKAN

Deskripsi Karya Ilmiah :

Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang hampir tiga tahun ini menjadi pandemic global di seluruh dunia. Walaupun lebih banyak menyerang  lansia, virus ini sebenarnya bisa juga menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa. Virus corona ini bisa menyebabkan ganguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.

Negara Indonesia sendiri termasuk salah satu negara yang terkena dampak pandemic covid-19 dari sekian banyak Negara yang ada di dunia. Pemerintah Indonesia telah banyak mengeluarkan kebijakan terkait pencegahan penyebaran Covid 19 yang berdampak pada kondisi internal dan eksternal wilayah pemerintahan Indonesia.

Salah satu keputusan pemerintah yang memberi dampak luas adalah kebijakan pada bidang pendidikan. Pelaksanaan sistem pendidikan berubah dari sistem tatap muka menjadi sistem dalam jaringan (daring). Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet (pembelajaran tatap maya). 

Pembelajaran daring tidaklah mudah untuk dilakukan, baik bagi sekolah, guru, peserta didik dan wali murid. Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun siswa berada di rumah, Guru harus berkreasi dan berinovasi menerapkan program-program kegiatan yang mendukung terlaksananya pembelajaran daring dengan membuat materi pembelajaran yang menarik dengan model, metode, strategi, dan media yang tepat mengikuti perkembangan teknologi sehingga siswa mudah untuk memahami materi yang disampaikan pada kegiatan belajar mengajar dalam jaringan agar tetap memiliki keterikatan emosional antara guru dan siswa, dengan tetap bisa menghadirkan sosok guru meskipun pembelajaran dilakukan dengan jarak jauh/ via online.

Berdasarkan hasil survey UNESCO tahun 2016 indonesia dikategorikan sebagai Negara yang tingkat minat bacanya rendah dengan persentase 0,001% yang artinya 1000 warga Negara Indonesia hanya 1 orang yang memiliki minat baca Selain itu Indonesia menepati urutan ke dua terbawah dari 61 negara yang di survey. Uraian di atas dapat menggambarkan bahwa minat membaca masyarakat Indonesia dikatakan rendah. Hal ini juga mulai dirasakan dilingkungan sekolah. Peserta didik mulai menunjukkan kurangnya minat membaca. Rendahnya aktivitas membaca peserta didik terlebih pada saat pembelajaran dalam jaringan (daring) dapat dibuktikan dengan menurunnya minat baca peserta didik pada pembelajaran daring, peserta didik cenderung bosan dan bermalas – malasan saat guru memberi tugas untuk membaca, karena budaya membaca belum bisa dimiliki siswa, Jika minat membaca rendah, maka akan mempengaruhi kegiatan belajar siswa di keterampilan menulis, berhitung, dan berbicara. Terlebih di masa pandemic covid 19 seperti ini, dengan pembelajaran dilakukan secara dalam jaringan(daring), membuat minat baca siswa semakin menurun dan nilai sebagian besar peserta didik di bawah KKM pada saat evaluasi karena siswa menjadi kurang teliti dalam mengerjakan soal- soal evaluasi.

Uraian di atas adalah hal yang melatar belakangi Saya sebagai guru untuk menulis karya ilmiah yang mengangkat judul tentang Penerapan model fun learning dan literasi keluarga untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa selama pembelajaran daring di masa pandemic covid- 19.

Fun learning adalah sebuah kegiatan pembelajaran yang bersifat menyenangkan. Disebut menyenangkan karena dalam metode ini para anak tidak hanya disuguhi materi-materi dalam pelajaran, namun juga diiringi dengan permainan. Pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar, metode ini bertujuan untuk mendidik anak dengan cara bermain dan belajar agar mereka tidak cepat merasa bosan ketika pembelajaran sedang berlangsung dan mampu mempengaruhi anak untuk lebih atentif dan mau terlibat dalam proses pembelajaran. Dengan memberikan bacaan yang menarik baik dari segi cerita maupun penampakan gambar yang berwarna sehingga siswa lebih memiliki ketertarikan untuk belajar dengan bimbingan orang tua sebagai perantara/ penyambung materi yang diberikan oleh guru. Orang tua bisa meningkatkan tingkat kreativitas mereka untuk membimbing sang anak, selain itu metode ini memberikan waktu untuk orang tua dan anak melakukan sebuah kegiatan bersama-sama.
Sebagaimana dijelaskan diatas, ada beberapa saran untuk membangun model fun learning, antara lain :

1. Lewat Kegiatan bercerita(Story Telling)  yaitu melatih kemampuan komunikasi siswa kepada orang lain. Siswa juga Terlatih untuk berpikir kreatif ketika tepat memilih tema yang disukainya, serta bisa menjadi pendengar yang baik ketika ada seorang teman sedang bergantian untuk bercerita.

2. Permainan Menarik dan Kreatif, dalam permainan ini sekolah bukanlah satu-satunya tempat untuk belajar. Pada saat siswa berada di rumah, maka yang berperan menjadi guru adalah orang tua siswa. Orang tua dianjurkan dapat menciptakan suasana belajar yang dapat membuat siswa semangat untuk menemukan sesuatu yang baru dengan cara sederhana, dengan itu proses belajar menjadi waktu yang sangat menyenangkan.

3. Perbanyak Interaksi dengan Memancing Pendapat Siswa, cara ini bukan hanya dapat melatih siswa untuk belajar mendengarkan tapi berani berbicara dan terbuka dengan berbagai pendapat yang ada di memorinya.

4. Permainan Edukasi, permainan ini merangsang perkembangan sosial, emosi dan fisik anak. Permainan edukasi bisa mengembangkan sikap produktif sehingga permainan bisa tersimpan dalam memori siswa. Dengan begitu siswa bisa berinovasi dan menciptakan suatu hal baru, yang di dalamnya sebenarnya merupakan metode pembelajaran yang menarik bagi siswa.

5. Menggunakan Teknologi, dengan perkembangan teknologi saat ini, sebagai metode pembelajaran, maka di sinilah banyak peluang bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan, mengeksplorasi, serta komunikasi kepada orang lain. Dengan syarat Orang tua harus selalu berusaha mendampingi siswa saat menggunakan teknologi seperti gadget yang marak di masa pandemi saat ini.

Terdapat banyak kelebihan menggunakan model fun learning dan literasi keluarga dalam pembelajaran daring, antara lain sebagai berikut :

1. Bagi peserta didik

Dapat menumbuhkan budaya baca siswa. Dalam hal ini siswa dibimbing untuk gemar dan suka dengan kegiatan membaca, serta siswa dapat merasakan manfaat membaca dalam kehidupan sehari-hari dengan bacaan yang menarik baik dari segi cerita maupun gambar- gambar yang berwarna dan bervariasi..

2. Bagi orang tua

Dapat menumbuhkan budaya belajar yang baik dan efektif. Orang tua dapat mengetahui perkembangan proses belajar siswa, dan siswa dapat merasakan proses belajar yang bermakna karena ada peran serta orang tua di dalamnya(menumbuhkan kekompakan antara orang tua dan anak)

3. Bagi Guru

Dapat menjadi salah satu cara pencapaian guru  dalam meningkatkan minat baca siswa, sehingga siswa akan lebih gemar membaca dan diharapkan dapat menunjang nilai siswa  pada pembelajaran daring.
Bagi sekolah

4. Dapat menjadi salah satu cara pencapaian visi misi organisasi UPTD Satuan Pendidikan SDN 1 Gunung Agung yaitu “Menumbuhkan lingkungan sekolah yang kondusif bagi terbentuknya generasi muda yang shaleh, cerdas dan kreatif”.

Penggunaan model fun learning dan literasi keluarga dinilai sangat sesuai untuk dilakukan sebagai upaya meningkatkan minat baca siswa dengan permainan yang dapat membuat siswa tertarik dan menunjukkan keterampilan yang kreatif, melakukan permainan edukasi di rumah dengan cara apa saja, memperbanyak interaksi dengan memancing pendapat siswa untuk menjadikan bekal mereka untuk berinteraksi kepada orang lain seperti guru, teman, dan masyarakat di sekeliling siswa. Sehingga dapat menjaga kualitas pembelajaran dalam jaringan di masa pandemi covid-19. Hal ini terbukti  setelah model fun learning dan literasi keluarga ini digunakan dalam pemberian materi dan soal latihan jarak jauh dapat meningkatkan minat, aktivitas dan hasil belajar siswa selama pembelajaran daring dilakukan. Siswa lebih bersemangat dan lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru.

Dengan  karya ilmiah  model  fun learning dan literasi keluarga diharapkan dapat menjadi motivasi dan pendukung pembelajaran bagi guru-guru dalam melaksanakan pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19.

Ika Pundiyana, S.Pd., berharap karya ilmiahnya ini dapat menjadi sumbangsih dalam dunia pendidikan sebagai bentuk dedikasi, perhatian, dan kecintaan terhadap dunia Pendidikan di Indonesia. (Mr)


SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

0 Comments: