Selasa, Juli 16

Ada Penyumbat Pada Ususnya, Bayi Mungil Sultan Ibu Armah Butuh Uluran Tangan


Tanggamus, www.lampungheadlines.com - Bayi mungil bernama Sultan Mahbubillah tak henti-hentinya menangis meski berulang kali Armanah, ibunya menenangkannya.


"Ini nangisnya belum terlalu, kalau waktu malam barulah nangis tidak berhenti. Kalau sudah capek baru diam, nanti nangis lagi. Begitu terus tiap malam," ujar Armanah.

Putra ketiga pasangan Rozali dan Armanah ini didiagnosa ada penyumbat pada ususnya. Sehingga buang air besar tidak lancar, dan perutnya makin membesar. Saat ini ukuran perut hampir setara bola voli.

Sedangkan usianya baru 2,5 bulan karena lahir akhir Mei lalu. Maka ukuran perutnya mendominasi ukuran tubuh bayi laki-laki tersebut.

Rozali dan Armanah mengaku, dulu anak ketiganya tersebut lahir normal. Namun setelah lahir terus-menerus menangis. Merasa aneh lantas ibunya membawa ke bidan yang ada di Pekon Banjar Sari, Kecamatan Wonosobo. 

Lantas bidan mengantarkan ke RSUD Batin Mangunang untuk tahu sakitnya. Dan setelah rontegen diketahui adanya sumbatan pada usus. Diduga itu menghambat keluarnya kotoran. 

"Katanya dulu ini harus dioperasi karena ususnya ada yang menyumbat. Kalau untuk operasi katanya bisa habis Rp 70 jutaan," ujar Armanah.

Lantaran tingginya biaya, Rozali diminta untuk membuatkan keanggotaan BPJS bagi si anak. Sebab tidak bisa jika menggunakan keanggotaan BPJS orang tuanya.

"Kami sudah urus-urus untuk membuat BPJS, nanti katanya mau diselesaikan sama Pj Kepala Pekon, mudah-mudahan cepat beres," ujar Rozali.

Warga Pekon Negeri Ngarip, Kecamatan Wonosobo ini mengaku, selain masalah BPJS, harapannya juga ada bantuan materi. Sebab untuk sebuah operasi butuh menunggu dan itu dibutuhkan untuk biaya hidup selama di rumah sakit.

"Katanya kalau operasi paling tidak di Abdoel Moeloek, di sini tidak bisa jadi harus dirujuk," kata Rozali.

Pria yang hanya bekerja jadi buruh tani ini mengaku berat dengan kenyataan hidup yang dihadapi keluarganya. Untuk itu dirinya berharap ada uluran tangan dari pihak mana pun agar bisa menolong.

Rozali mengaku, mungkin hanya jalan operasi yang bisa ditempuh untuk penyembuhan anaknya tersebut. Sebab selama ini pengobatan dengan orang pintar sudah dilakukan namun belum menunjukkan hasil.

Rozali mengaku, selain masalah BPJS, harapannya juga ada bantuan materi. Sebab untuk sebuah operasi butuh menunggu dan itu dibutuhkan untuk biaya hidup selama di rumah sakit.

"Katanya kalau operasi paling tidak di Abdoel Moeloek, di sini tidak bisa jadi harus dirujuk," kata Rozali.

Pria yang hanya bekerja jadi buruh tani ini mengaku berat dengan kenyataan hidup yang dihadapi keluarganya. Untuk itu dirinya berharap ada uluran tangan dari pihak mana pun agar bisa menolong.

Rozali menuturkan, mungkin hanya jalan operasi yang bisa ditempuh untuk penyembuhan anaknya tersebut. Sebab selama ini pengobatan dengan orang pintar sudah dilakukan namun belum menunjukkan hasil. (Rudi)

SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

0 Comments: