Sabtu, September 5

Bang Wan, Serap Aspirasi Hingga Santuni Anak Yatim Dan Lansia Di 2 Kecamatan, Saat Reses Masa III DPRD Lampung


Tanggamus, www.lampungheadlines.com - Anggota Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Provinsi Lampung dari daerah pemilihan (Dapil) IV Tanggamus, Pesisir Barat, Lampung Barat, Azuwansyah,S,Ag, dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) melaksanakan reses masa III, ada dua titik lokasi reses kali ini, pertama berada di dusun Tanjung Jati Pekon Way Kerap kecamatan Semaka dan dan Pekon Guring kecamatan pematang Sawa. Jumat, 04/09/2020.

Dalam kegiatan reses Anggota DPRD Lampung yang juga ketua PKB Tanggamus tersebut, turut memberikan santunan kepada anak yatim piatu dan orang lanjut usia (Lansia), dan tak juga lupa guna menyerap aspirasi masyarakat, antusias warga yang hadir dalam menyampaikan aspirasi kepadanya, mulai dari langkah lanjutan dari penangan pasca bencana banjir bandang dan tanah longsor beberapa waktu yang lalu di Pekon way kerap, kemudian pembahasan bantuan bagi kelompok pertanian, serta program keagamaan seperti pondok pesantren dari provinsi maupun pusat.

Dalam sambutannya Anggota DPRD Lampung Azuwansyah,S,Ag menyampaikan bahwa, dalam reses ketiga ini tak bisa mengumpulkan Masyarakat ramai seperti biasanya, sebab suasana saat ini masih dalam kondisi covid 19, dan masyarakat diharapkan tetap menerapkan protokol kesehatan salah satunya dengan memakai masker apabila beraktifitas diluar rumah. Karena pandemi virus Corona ini bukan hanya melanda Tanggamus dan Negara indonesia saja melainkan seluruh dunia terkena dampak covid 19 tersebut.

Lalu kejadian beberapa waktu yang lalu dimana musibah banjir dan tanah longsor di Pekon way kerap dan sekitarnya, sebab dampak dari aktifitas perambah dibagian hulu dimana kondisi hutan cukup memprihatinkan, sebab ada masyarakat yang membuka hutan lindung untuk bercocok tanam, sehingga akar tak lagi kuat dan gundul maka kejadian banjir bandang dan tanah longsor selalu datang pada tiap musim hujan tiba. Ia akan terus berkomitmen dengan berkordinasi satker terkait yakni dinas kehutanan provinsi maupun stake holder lainnya, guna untuk membuat suatu program dan trobosan supaya para perambah tersebut dapat dibina dan diberikan program agar sejahtera dan kehidupan alam di dalam hutan tetap terjaga kelestariannya, sehingga bencana tersebut tak terjadi lagi dikemudian hari nantinya.

" Ini sudah menjadi bahasan kami provinsi maupun kabupaten, kami juga telah berkordinasi dengan pemkab Tanggamus agar wilayah ini bisa menjadi prioritas utama sebab ini sudah menyangkut keselamatan masyarakat banyak, kami dari DPRD Lampung dari dapil IV akan mengawal APBD untuk memfokuskan beberapa titik pembangunan di Tanggamus, bukan berarti pesisir barat dan Lambar tak dilirik, akan tetapi Tanggamus didahulukan sebab bencana banjir yang kerap terjadi. Ini tetap akan menjadi prioritas saya untuk disampaikan ke gubernur Lampung, bahkan kami akan mengawal hal tersebut sampai ke kementerian agar mendapatkan solusi dan program yang tepat, sebab Pekon way kerap khususnya Kecamatan Semaka ini harus menjadi prioritas utama,"tegas Bang Wan sapaan Akrabnya.

Lanjut yang juga ketua PKB Tanggamus tersebut, kemudian permasalahan UMKM yang disampaikan masyarakat di kecamatan pematang sawa, itu tergantung potensi yang ada, seperti masyarakat yang berprofesi nelayan dan petani, coba untuk mengembangkan potensi itu seperti kripik ikan Nibung yang memang potensial di pematang Sawa, ikan asin itu harus di kembangkan, jika mencari pekerjaan sudah sulit, tapi bagaiman kita bisa menciptakan pekerjaan dengan potensi yang ada di sekitarnya, jika ingin maju harus mempunyai jiwa wiraswasta, apalagi kemajuan teknologi sudah pesat dan penjualan produk UMKM tersebut dilakukan via online melalui sosial media.

Terkait kondisi keamanan rawan tindak kejahatan seperti begal dan penodongan khususnya wisata pantai di kecamatan pematang sawa, ini sebab dari dampak akibat pergaulan dalam lingkungan, lalu juga ada faktor ekonomi yang mendasarinya, ini satu paket dengan yang telah disampaikan tadi akibat tak adanya lapangan pekerjaan bagi anak-anak muda, disinilah peran serta pemerintah dan orang tua harus ada andil didalamnya agar lebih lagi memberikan pemahaman sekaligus program bagi mereka. Semua aspirasi warga tersebut akan ditampung dan dibawa untuk dijadikan sebagai satu pembahasan di Pemprov Lampung supaya ada perubahan kedepannya.

" Adanya abrasi di tepian pantai khususnya Pekon way Nipah dan sekitarnya hingga masuk ke pemukiman penduduk, ini merupakan ranah pemprov, tetap kami mohon dukungan kepada masyarakat disini, dengan membuat proposal agar kami dapat segera mengajukan ke pemprov Lampung supaya segera dapat dilakukan penangananya oleh stake holder terkait, sehingga masyarakat tak lagi was-was saat air laut sedang tinggi. Dan terkait kapal besar yang menggunakan pukat harimau dan sebagainya, saya akan segera berkordinasi dengan dinas kelautan dan perikanan lampung secepatnya, sebab ini merupakan ranah pemprov bukan kabupaten,"tandas Azuwansyah.

Munzairin sebagai perwakilan masyarakat di Pekon way kerap mengatakan, ia meminta masalah penanggulangan banjir dan tanah longsor bisa dilakukan dengan baik, sungai way semaka merupakan sungai paling besar di kecamatan semaka, dan ini merupakan faktor utama penyebab banjir, dan meminta kepada pemkab Tanggamus maupun provinsi melakukan normalisasi sungai tersebut mulai dari hulu hingga hilir sungai way semaka. Kemudian beberapa tanggul jebol, agar kiranya juga dilakukan perbaikan sebab disini mulainya air sungai masuk ke pemukiman penduduk serta juga membanjiri lahan pertanian yang merupakan salah satu mata pencaharian bagi kehidupan masyarakat.

" Ada beberapa titik sungai kecil di Pekon way kerapa, seperti gorong-gorong yang kecil, banjir yang membawa material menyumbat sehingga air masuk ke pemukiman warga, sudah disampaikan ke namun ranahnya bukan kabupaten melainkan provinsi, titik gorong-gorong tersebut berada di jalinbar yang merupakan ranah provinsi maupun pusat dan agar masyarakat tidak selalu was-was lagi apabila memasuki musim hujan, datangnya anggota DPRD provinsi Lampung hari ini semoga dapat mendatangkan solusi sehingga bencana tersebut bisa sedini mungkin dapat dicegah,"tandasnya.

Kemudian aspirasi juga disampaikan oleh perwakilan masyarakat kecamatan pematang Sawa, yang mana banyak berprofesi sebagai nelayan sebagai mata pencaharian sehari-harinya, ia meminta kepada pemerintah kabupaten, provinsi maupun pusat, agar dapat segera melakukan menertiban kapal Bagan maupun kapal-kapal besar yang beroperasi menangkap ikan-ikan di laut teluk Semaka dengan menggunakan alat berupa pukat harimau dan jenis lainnya, yang pemggunaannya alat tersebut sudah dilarang oleh pemerintah.

 " Mereka menggunakan pukat harimau dan jenis lainnya dimana penggunaan alat-alat tersebut telah dilarang, kami sering pergoki kapal-kapal trawl itu tengah beroperasi di teluk Semaka, pukat harimau mengakibat terumbu karang rusak parah sampai ikan-ikan kecil sekalipun habis dibuatnya, dan ini cukup merugikan bagi kami para nelayan sebab ini satu-satunya mata pencaharian kami sehari-hari,"pungkasnya. (Rudi)

SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

0 Comments: