Selasa, September 22

PJ Kakon Hilang Bersama Dana Insentif Dan Tunjangan, Aparat Pekon Kesugihan Buat Surat Pernyataan 3 bulan Tak Gajian, Banyak Masalahnya

 


Tanggamus, www.lampungheadlines.com - Para aparatur Pekon Kesugihan Kecamatan Kotaagung Barat kabupaten Tanggamus mengeluh, sebab tunjangan dan siltap selama tiga (3) bulan yang menjadi harapan mereka satu-satunya ini tak kunjung jua di berikan, dan mengapa ditahannya honor seluruh perangkat Pekon oleh pejabat (PJ) Kakon Andi Saputra tersebut tanpa alasan yang jelas. Selasa,22/09/2020.


Bahkan mereka sampai membuat sebuah surat pernyataan secara tertulis, yang di tandatangani di atas materai oleh semua aparatur pekon Kesugihan, mulai dari Kasi pemerintahan, Kasi Kesra, kasi Pelayanan, kaur perencanaan, kaur keuangan, kaur tata usaha dan umum,  operator, hingga sekretaris Pekon Kesugihan, sebagai bentuk tanda bahwa keluhan yang di ungkapkan mereka pada wartawan media online lampungheadlines.com tersebut benar adanya dan seterusnya supaya dapat segera dilakukan tindakan sesuai dengan ketentuan dan aturan umum yang berlaku, agar apa yang menjadi hak-hak mereka segera di penuhi.


Tunjangan dan Siltap yang tak kunjung diberikan tersebut, bukan hanya milik aparat pekon Kesugihan saja, ada tunjangan BHP, Anggota Linmas, Ketua RT, LPM, guru paud, guru ngaji, kader-kader Posyandu, kader KTM, dan tim puskesos di Pekon Kesugihan ini. 


Selain itu, keluhan yang sama dirasakan oleh masyarakat Pekon Kesugihan, diketahui ada 14 kelompok penerima manfaat (KPM), yang terhambat proses pencairan bantuan sosial dari BLT-DD tahap II senilai Rp. 300 selama 3 bulan, karena 14 warga KPM tersebut hanya dapat melakukan pencairan dengan cara tarik tunai sebab mereka hanya memiliki buku rekening tanpa kartu ATM, sehingga saat pencairan 14 KPM tersebut PJ Andi Saputra yang menjabat sebagai PJ Pekon Kesugihan dari bulan 04 April tahun 2019 tersebut harus hadir pada saat pencairan di bank BRI cabang kotaagung.


Menurut Kaur Keuangan Pekon kesugihan Romizi menyampaikan bahwa, ia selaku bendahara turut mengawal pencairan dana ADV yang diperuntukan untuk membayar seluruh Siltap dan tunjangan semua aparatur pekon selama tiga bulan, mulai Agustus, September dan Oktober tersebut, pada tanggal 04 September kemarin, dana ini kemudian langsung dibawa seluruhnya oleh PJ kakon kesugihan dengan nilai angka mencapai puluhan juta rupiah, dan PJ berjanji akan membagikan hak mereka tersebut di hari Senin tanggal 07 September, akan tetapi dalam kenyataanya sampai hari ini tak ada kabar dan diketahui dimana timbanya.


" Hal ini tentunya menghambat kinerja semua aparatur pekon kesugihan, untuk tahap II  dana ADV itu sudah cair sebanyak 40 persen, gunanya untuk membayar Siltap dan tunjangan seluruh aparatur di pemerintahan Pekon Kesugihan, harapan kami hanya itu bang, kami hampir semuanya telah berkeluarga, sebab itu sangat penting dan berarti bagi perekonomian keluarga kami semua untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari,"keluhnya.


Hal senada di sampaikan oleh Kasi Pemerintahan Angga Prayoga dan kaur perencanaan Pekon Kesugihan Ansori, seyogyanya setiap tahapan-tahapan pencairan sudah bisa di lakukan, maka secara otomatis semua aparatur pekon berhak untuk menerima honor Siltap dan tunjangan tersebut dari dana ADV, sebab biasanya gaji sudah diberikan Kakon maupun PJ kakon selama 3 bulan pada tahap pencairan yang kedua ini.


Sebagai kaur tata usaha dan umum (TU) Rohmi Lisa Aprilia, juga merasa tak enak hati apabila bertemu ke 14 warga kelompok penerima manfaat (KPM) selaku penerima BLT-DD untuk tahap kedua ini, para warga ini terus selalu menanyakan kapan proses pencairan dapat dilakukan, ia pun bingung sendiri karena, jangankan para warga tersebut, mereka sendiri yang bekerja sebagai aparat Pekon saja tak tahu akan keberadaan PJ kakon tersebut.


" Warga ini jika bertemu bahkan ada yang datang ke kantor Pekon guna mempertanyakan kapan proses pencairan BLT DD tahap II senilai 300 ribu dapat dilakukan, mereka ini hanya bisa mencairkan bantuan itu secara tarik tunai karena 14 warga KPM ini tak mempunyai kartu ATM, dan dalam hal ini PJ kakon harus hadir saat pencairan di bank BRI cabang kotaagung. Namun sayang angan tersebut jauh dari harapan, sebab jangankan kehadiran PJ kakon di masyarakat, untuk ngantor saja jarang hadir. Banyak warga di pekon ini yang tak tahu wajah dari pj selaku pimpinan di dalam Pekon ini, tak pernah sosialisasi,"ungkapnya.


Sebagai seorang sekdes Meri Irawansyah turut merasakan apa yang menjadi kegelisahan aparat Pekon Kesugihan, ada permasalahan ini sudah disampaikan ke pihak kecamatan kotaagung barat untuk mencari solusi terbaik, bahkan ia bersama beberapa aparat Pekon sampai datang kerumah keluarga PJ kakon tersebut di Kotaagung, dan lebih mencengangkan lagi adalah, istri dari PJ kakon Andi Saputra pun juga tak mengetahui keberadaannya, sudah lama tak pulang serta komunikasi yang terputus dalam satu bulan terakhir ini.


" PJ kakon sangat sulit untuk di hubungi, bahkan nomornya tak aktif lagi, sekarang semua aparatur pekon Kesugihan ini hanya bisa pasrah dengan keadaan seraya menunggu sebuah jawaban. Saya mewakili teman-teman disini berharap, kepada PJ kakon dan di anggap ayah di Pekon Kesugihan ini, agar kiranya dapat melaksanakan tugas, fungsi dan kewajibannya sebagai pimpinan di Pekon Kesugihan ini dengan baik. Dan hak-hak kami yang tertunda ini agar kiranya segera di realisasikan, sebab semua aparat pemerintah Pekon ini, masing-masing sudah berkeluarga dan tumpuan harapan kami hanya disitu (Gaji),"tandasnya.


Sementara itu Camat Kotaagung Barat Firdaus saat di dikonfirmasi terkait hal tersebut menyampaikan bahwa, kejadian ini sudah didengarnya secara langsung dari aparatur pekon Kesugihan yang mengadu beberapa waktu lalu kepadanya. Terkait permasalahan PJ kakon ini juga sudah pernah dilaporkan oleh BHP Pekon setempat, Dan tetap laporan ini akan diteruskan sebab laporan


" Dan BHP Pekon Kesugihan pada saat itu juga telah melayangkan surat ke bagian tata pemerintahan (Tapem) Tanggamus dan tindak lanjutnya masih kita tunggu juga. Terkait Siltap dan tunjangan para aparatur pekon Kesugihan yang sampai sekarang belum di berikan oleh pj Kakon, serta 14 warga KPM penerima bantuan tersebut, saya sudah menunggu PJ kakon itu untuk mendengar secara langsung permasalahan yang sebenarnya, sudah kita panggil namun belum ada jawaban,"pungkas Camat ini.


Kemudian saat media ini mencoba menghubungi pj pekon Kesugihan Andi Saputra di nomor 08228000XXXX, tak aktif atau tidak bisa menerima panggilan, kemudian coba mengirimkan pesan melalui aplikasi WhatsAppnya juga sedang tak aktif, diketahui pesan hanya centang satu. (Rudi)


SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

1 komentar: