Senin, Mei 17

Perbaikan sementara IPAL di Pringsewu Barat, Warga Terdampak Harapkan Pipa Saluran IPAL di Pindah



Tanggamus, www.lampungheadlines.com - Akibat mampet nya saluran IPAL di Pringsewu Barat, yang menjadi keluhan masyarakat karena dibukanya salah satu sambungan pipa (leter L) yang berakibat keluarnya Tinja diselokan warga dan berdampak terhadap lingkungan dengan menimbulkan bau serta mengakibatkan 2 warga terkena diare yang salah satunya adalah anak balita, akhirnya diperbaiki dengan bantuan dari BPBD Kabupaten Pringsewu, Senin (17/05)

Dalam perbaikan tersebut warga yang terdampak didatangi oleh Lurah dan aparat kelurahan setempat, serta pengurus, setelah hebohnya pemberitaan dimedia ini dan dimedia sosial.


Lurah setempat mengatakan akan segera dilakukan perbaikan sementara dan diusulkan kepada Dinas PUPR untuk dicarikan solusi permasalahan tersebut. Terangnya.


Sementara warga yang terdampak Sugiarto mengharapkan Saluran IPAL tersebut untuk tidak melalui selokan, karena apabila selokan tersebut dipasang MenHoul (Bak Kontrol) maka akan terjadi banjir jika musim hujan tiba, pasalnya Selokan yang setatus nya berada diatas tanah miliknya, debit air saat hujan sangatlah tinggi, terlebih mulut Gorong-gorong yang ada tepat disambungan (leter L) bila dipasang bak kontrol maka akan menutup mulut Gorong-gorong tersebut, terangnya.


Lebih lanjut Sugiarto mengatakan, dari awal pembuatan IPAL tersebut saya sudah tidak setuju apabila pipa saluran IPAL tersebut melalui siring, mengingat ditakutkan terjadi banjir, namun ususlan tersebut tidak dijalankan malah justru pemasangan yang seakan tanpa perhitungan dampak pun dilaksanakan, seperti melintang nya pipa pada mulut gorong-gorong, yang sudah jelas dikhawatirkan pipa akan jebol ketika terhantam aliran air saat tutun hujan lebat.


Masih dikatakan Sugiarto, dari awal musyawarah ia sudah tidak setuju, namaun pada musyawarah selanjutnya justru ia tidak diundang kembali. Padahal pada undangan sebelumnya telah terlulis yang tidak berangkat berarti menyetujui, hal tersebut tentu mengecewakannya, karena apa yang menjadi usulan tidak disetujui padahal ia sudah ikut dalam musyawarah tersebut.


Tak hanya itu Sugiarto menegaskan, bahwa tanah yang menjadi siring itu adalah tanah miliknya dan itu dibangun Saluran IPAL tanpa persetujuan darinya baik secara lisan maupun tertulis.


Ia berharap untuk pipa yang melintas diatas tanah miliknya untuk dipindahkan dan tidak berada pada siring tersebut, selain mengangu kelancaran air juga pipa yang tidak ditutup dan dibiarkan telanjang lama-lama akan terkikis air, atapun terkana benda keras dan dikawatirkan jebol, karena sebelumnya juga sudah pernah terjadi pipa tersebut bolong dan mengeluarkan tinja mengakibatkan bau, lebih-lebih ini justru ketika ada yang mampet malah sambungan nya dibiarkan terbuka berhari-hari sehingga tinja dari masyarakat yang ikut program tersebut menggenang diselokan. Terangnya. (Red)


SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

0 Comments: